REVIEW FILM "K-PAX"

Judul Film                  : K-PAX
Durasi                         : 02.00.11
Pemain                       : Prot (Kevin Spacey), Dr. Mark Powell (Jeff Bridges)
Setting Gangguan     : Schizophrenia Paranoid Delusional
Deskripsi singkat       :
          Awal cerita diawali dengan kemunculan Prot di sebuah stasiun dan disana terjadi penjambretan. Prot berniat untuk membantu namun polisi salah sangka karena Prot menunjukkan gerak-gerik yang aneh. Hingga pada akhirnya Prot dirujuk ke Psychiatrc Institute of Mahattan dan diketemukanlah dengan Dr. Mark Powell. Prot sendiri mengalami Schizophrenia Paranoid Delusional namun dapat menjawab semua pertanyaan secara logis sehingg membuat Dr. Powell kagum. Bahkan Prot hafal dengan rasi bintang. Selain itu Prot juga membuat keajaiban yaitu membuat perkembangan pada pasien di rumah sakit tersebut menjadi lebih baik.
 
Intervensi Psikologi   :
Awal pertemuan Prot dicurigai menderita intosikasi halusinogen. Dan hasil dari pemeriksaan awal tidak ditemukan zat adiktif apapun, EKG-nya dan darah semuanya normal,selain itu tidak ada tanda gegar otak dan tumor otak, tidak ada lobus temporal, epilepsi, dan indikasi kelainan organik apapun. Akan tetapi setelah satu bulan pemeriksaan, amnesia dan delusi Prot masih bertahan dan Prot mengaku bukan manusia, namun seorang pengunjung dari planet lain dimana ditunjukkan pada rekaman medis 2-8-7 yang mengatakan bahwa namanya “Prot”. Selain itu juga ditemukan sebuah kertas catatannya yang membuat bingung tim dokter. Selama 3 minggu pula Prot diberikan Thorazine dengan 300 miligram per hari dan ia tetap tidak merespon.
10.32–13.40 (Tahap awal assesmen dengan Dr. Powell) à menggali data mengenai apakah ia sakit, asal usulnya, dan membangun kenyamanan antara Frot dengan Dr. Powell. Di tengah sesi tersebut Frot tertarik dengan buah apel dan meminta ijin untuk memakannya. Disini terjadi dinamika psikologi milik Freud yaitu keinginan dalam diri Prot untuk memiliki buah tersebut (ego), lalu ia ingin memakannya karena lapar (Id), tetapi Prot meminta ijin dahulu untuk memakannya (superego). Dan dalam proses penggalian data didapatkan hasil diantaranya Prot merasa sedikit sakit, ia mengaku berasal dari planet K-Pax, dan ia datang ke bumi dengan memanfaatkan energi cahaya, selain itu Prot juga mencontohkan bahasa yang digunakan di planetnya pada menit 12.26.
Setelah melakukan asesmen tahap awal dan membuat kagum Dr. Powell mengenai penjelasan rasi bintang oleh Prot, akhirnya Dr.Powell dan tim psikolog lainnya mengkaji ulang hasil record (16.43-18.11). Dr.Powell juga menjelaskan bahwa Prot tidak membahayakan bagi siapapun dan mengajukan saran untuk menggali masa lalunya Prot. Semua pun sepakat dengan saran Dr.Powell.
18.13-20.12 (Tahap penggalian data selanjutnya dengan teknik yang sama yaitu wawancara di ruang konseling) à sebelum melakukan sesi wawancara Prot tidak memperdulikan posisi Dr.Powell dimana ia lebih asyik menikmati buah pisang yang dimakannya tanpa mengupas kulitnya terlebih dahulu, disini Prot membiarkan egonya terlihat lebih nampak. Selain itu ditengah-tengah sesi ketika Dr.Powell menanyakan mengenai bumi Prot mengambil sebuah buku catatan dan mencatatkan sebuah tulisan di bukunya. Ia juga menjelaskan pada Dr.Powell bahwa ia mencatat ini guna laporan tugas untuk mendeskripsikan berbagai tempat yang telah ia lakukan.
Selain dengan wawancara juga dilakukan observasi mengenai tingkah laku Prot dengan pasien di rumah sakit tersebut. Prot dapat bersosialisasi dan mengenal semua nama serta karakteristik setiap orang disana. Bahkan Prot juga membantu untuk menyembuhkan pasien di sana karena Prot tahu bahwa mereka terganggu psikisnya. Salah satunya ia membantu pasien yang bernama Howie dimana ia menderita obsesif-compulsif. Prot memberikan tiga tugas. Tugas pertama adalah untuk mencari “Blue Bird Yang Bahagia”. Howie pun duduk dan menatap jendela rumah sakit secara terus menerus hingga akhirnya menemukan Blue Bird (43.44 - 43.47) ia pun kegeringan dan membuat seluruh bangsal di rumah sakit tersebut menjadi heboh. Sehingga seluruh pasien tertuju pada jendela gedung tersebut untuk melihat Blue Bird. Semua pasien menjadi sangat bahagia. Hingga hal yang mengejutkan terjadi dimana Ny. Archer pasien yang tak pernah keluar kamar akhirnya keluar dari kamarnya (45.59 – 46.09). Selain itu pasien yang bernama Bess dimana ia tidak pernah membuka mulutnya karena takut ada asap yang keluar dari mulutnya akhirnya membuka mulut untuk pertama kalinya dan berbicara pada Prot (47.08 – 44.16). Bukan hanya itu saja Prot juga membatu Sal pasien yang terus menerus mencium bau busuk. Sal menceritakan semua kisahnya pada Prot dan ia mengaku hanya ada satu manusia yang tidak bau yaitu Prot (47.42 – 49.27), Prot dapat membangun kepercayaan pada pasien di tempat itu dan memberikan tugas-tugas.
Sebelum sesi ke-3 dilakukan Dr.Powell menanyakan kepada Dr.Chuck mengenai hasil analisisnya. Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa Prot memiliki cahaya putih dan ia bisa mendeteksi cahaya sepanjang 300-400 angstrom, ultraviolet. Itulah yang menyebabkan kenapa Prot tidak pernah melepaskan kacamatanya. (23.47 – 26.51) dilakukanlah sesi ke-3 dengan mengatur kondisi ruangan menjadi lebih gelap dan hanya bersumber satu lampu dari meja. Hal ini pun membuat Prot menjadi agak nyaman karena ia merasa seperti di rumahnya dan ia melepaskan kacamatanya. Di sesi ini masih tetap menggali masa lalunya (keluarga dan teman-temannya), struktur sosial yang terjadi di planet K-Pax.
Namun karena hingga beberapa sesi Prot belum menunjukkan siapa dirinya dan ingin mencari bukti lagi. Dr.Powell menceritakan pada Steve salah satu seorang yang bekerja pada bidang astronomi mengenai Prot (28.39 – 29.45). Akhirnya Dr.Powell bersama tim psikolog mengajak Prot untuk mengunjungi tempat bekerja Steve dan disana Prot bertemu dengan beberapa doktor ahli bidang astronomi (35.29 – 42.47). Prot ditanyai mengenai beberapa rasi bintang dan dimana K-Pax berada. Akhirnya Prot mendemonstrasikan dimana letak K-Pax, dan semua menjadi tercengang dengan hasil demonstrasi Prot. Dr.Powell semakin yakin bahwa Prot dahulunya adalah seorang lulusan mahasiswa yang jenius.
 Untuk menemukan siapa Prot dahulunya tidak hanya di dalam ruangan tertutup saja namun bisa dilakukan salah satunya di taman gedung rumah sakit tersebut (49.28 – 50.56). di taman Prot menjelaskan bahwa pada tanggal 27 Juli ia akan pulang ke K-Pax dan Dr.Powell terus menggali alasannya ia pulang. Karena Dr.Powell masih kebingungan ia pun mendengarkan berulang-ulang hasil rekaman tersebut (51.35 – 51-48) dimana Prot tiba di bumi 4 tahun 9 bulan yang lalu. Artinya 27 Juli adalah tepat 5 tahun ia pulang dan 5 tahun yang lalu ada peristiwa besar yang terjadi pada kehidupan Prot sehingga membuat Prot mengalami Schizophrenia Paranoid Delusional. Akhirnya untuk melengkapi data tersebut Dr.Powell meminta tim Psikolog lainnya untuk membawa Prot berlibur di rumahnya. Dimana agar ingatan Prot bisa kembali dengan pengkondisian kehidupan Dr.Powell, istri, beserta anak-anaknya sebagai modeling. Hingga pada menit ke 1.00.20 – 1.01.23 ketika bermain di taman dan anak Dr.Powell menyuruh Prot untuk menemaninya bermain ayunan. Secara tidak sengaja Prot berada pada posisi “Pra Kesadaran” bahwa diriya yang berasal dari planet lain ternyata secara reflex mampu memahami cara mengayunkan sebuah ayunan karena pada sebelumnya Prot pernah bermain ayunan dengan anak gadis juga. Sehingga, ingatan yang sebelumnya ditekan kealam tidak sadar, saat itu muncul sebagai tindakan sadar. Selain itu ketika anak-anak Dr.Powell berlarian dan memutar kerang air. Seketika itu, Prot mendengar desis air dan ia menunjukkan respon cemas dan ketakutan. Sehingga ia menunjukkan sikap agresi dimana tindakannya di asosiasikan sebagai bentuk perlindungan. Hal itu terjadi karena pada masa lalunya terjadi sebuah trauma. Namun, setelah keran air dimatikan Prot kembali sadar disini terjadi pula proses penekanan agar rasa cemas dan ketakutannya tidak keluar ke alam sadar. Hal ini pun semakin menambah data Dr.Powell dan berdiskusi pada Dr.Claudia untuk melakukan terapi dengan memundurkan masa lalunya (01.02.20 – 01.03.27) yaitu Hipnosis.
Sesi hipnosis kali ini di lakukan selama kurang lebih satu minggu sebelum tanggal 27 Juli dan Dr.Powell juga mendatangi tempat masa lalu Prot untuk mendapatkan data.
01.06.36 – 01.12.16 (Sesi 1 Hipnosis) à sebelum melakukan hipnosis Dr.Powell meminta persetujuan oleh Prot dan setelah mendapatkan persetujuan dilakukanlah setting tempat. Dimana terdapat kursi panjang untuk tempat duduk Prot agar nyaman dan pemasangan alat untuk mengukur denyut jantung Prot serta beberapa alat untuk merekam saat sesi hipnosis berlangsung. Sesi hipnosis pun berlangsung, untuk sesi ini Dr.Powell menyuruh Prot untuk kembali pada masa lalunya yaitu mengingat pengalaman pertamanya. Dalam sesi tersebut Dr.Powell mendapatkan data mengenai pekerjaan seseorang. Tiba-tiba di tengah-tengah penggalian data denyut jantung Prot meningkat dan menunjukkan kecemasan pada mimik wajahnya. Akhirnya Dr.Powel kembali menyuruh Prot untuk tenang dan menyuruhnya untuk kembali pada masa sekarang dan menanyakan dimana saat ini Prot berada dan menggali data secara tidak langsung mengapa Prot menguasai rasi bintang. Namun karena Prot menjadi histeris akhirnya Dr.Powel menyadarkan kembali Prot dan mengakhiri sesi hipnosis.
01.14.38 – 01.19.10 (Sesi 2 Hipnosis) à tetap menggali masa lalu Prot dan memposisikan ia pada tahun 1985, serta Dr.Powell memberikan nama acak yaitu “Pete” dan Dr.Powell menyuruh Prot untuk mendeskripsikan mengenai Pete. Selain itu Dr.Powel juga menyuruhnya untuk mendeskripsikan kejadian 2 minggu kemudian pada tahun 1991. Hingga akhirnya ditemukan data berupa nama “Sarah” (01.18.26) dan “Rebecca” (01.18.43) dan “minggu depan ulang tahunnya” artinya tanggal 27 Juli ada suatu peristiwa terjadi.
01.22.41 – 01.27.07 (sesi selanjutnya hipnosis) à karena Dr.Powell sudah mengantongi beberapa data. Terapi kali ini ia akan menentukkan sebuah tanggal dan meminta Prot mendeskripsikan kejadian apa yang terjadi pada saat itu. “27 Juli 1996 Prot sedang berada di K-Pax dan sedang panen Croppin sejenis jamur pangan...........ia sedang di sungai bersama Pete di belakang rumahnya dan kondisi sangat gelap sekali, lalu ia melepas pakiannya dan Pete mencoba bunuh diri karena terjadi sesuatu....dia melompat kesungai dan mengambang.....” Prot pun menjadi histeris namu Dr.Powell tetap menyuruh Prot untuk melawan rasa itu dan pada akhirnya Dr.Powell menghentikkan sesi tersebut.  Dari sesi ini ditemukan bahwa Pete adalah Prot.
Dari bermodalkan hasil hipnosis dan beberapa kali wawancara serta observasi akhirnya Dr.Powel mencari data kasus melalui sesorang dan diperlihatkan data kasus pada tanggal 27 Juli 1996 namun tidak ditemukan apaupun, lalu dimajukan pada tanggal 28 Juli 1996 dimana ada kejadian “Robert Porter Tenggelam” (01.29.10 – 01.29.35). Robert Porter adalah nama asli Prot. Akhirnya Dr.Powell menuju tempat atau kota atu rumah tempat kejadian kasus tersebut guna mencari data (01.30.01 – 01.37.06). di tempat itu Dr.Powell bertemu seorang serrif yang menangani kasus tersebut. Ia menjelaskan bahwa Porter tipe orang yang tenang, cerdas dan memiliki istri bernama Sarah serta satu anak perempuan. Pada saat itu Darryl Walker datang ke rumah saat Porter sedang bekerja dan terjadilah sebuah perampokan, pemerkosaan (Istri), dan pembunuhan (anak dan istri). Ketika Porter pulang dari bekerja ia menemukan Walker masih di tempat kejadian dan melihat anak istrinya telah mati, lalu Porter pun membunuh Walker dengan mencekiknya. Porter pun berjalan keluar dari rumahnya menuju taman dan membersihkan tangan yang bersimbah darah pada keran air yang menyala. Lau ia menuju sungai di belakang rumahnya dan melompat ke sungai tersebut. Hal inilah yang membuat Porter alias Prot mengalami Schizophrenia Paranoid Delusional. Hingga pada menit 01.42.55 – 01.43.30, Dr.Pawell menunjukkan foto Prot di album tahunan lulusan Psychiatric Institute of Manhattan yang awalnya mengelak bahwa itu bukan dia akhirnya mengakui bahwa Robert Porter adala dirinya. Namun ia tetap meilih untuk pergi ke K-Pax.
Jadi dari beberapa kali sesi tersebut terjadi penggalian dan penyadaran sedikit demi sedikit mengenai siapa Prot. Selain itu juga diberikan terapi obat. Meskipun diakhir cerita film ini menunjukkan bahwa Prot menjadi lumpuh karena ia mengalami syok dimana ia membuka matanya saat matahari muncul.
Jika dikaitkan dengan jurnal bisa dikaitkan dengan jurnal berjudul “Penerapan Terapi Musik untuk Menurunkan Gejala Negatif pada Penderita Schizophrenia di Panti Sosial X” oleh Jonas Danny Margan Kamardi, Monty P. Satiadarma, dan Denrich Suryadi dari Magister Psikologi, Universitas Tarumanagara. Mengapa? Karena beberapa kali Prot menunjukkan gejala ngatif berupa penarikan diri dan cenderung jarang berkomunikasi. Meskipun kadang isa juga sering berkomunikasi untuk membantu pasien lainnya. Dari jurnal tersebut terapi musik dilakukan di ruangan yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan petugas panti X. Terapi musik pada sesi awal dilakukan dengan cara memutarkan lagu yang telah disesuaikan dengan hasil assessment. Partisipan diberikan instruksi yang berbeda setiap kali terapi musik dilakukan, seperti mendengarkan, membuat ketukan dengan kaki, dan menepukkan tangan mengikuti ritme musik. Musik yang digunakan melibatkan elemen-elemen musik berupa ritme yang stabil (pulse dan pace yang konsisten), melodi yang mudah diprediksi, timbre yang sesuai (bersifat lembut untuk terapi musik pasif dan bersifat kuat pada terapi musik aktif), volume yang sesuai (agak lembut pada terapi musik pasif dan sedang hingga keras pada terapi musik aktif), harmoni dan bentuk yang sederhana (chord progression sederhana). Setiap sesi berlangsung selama 20 hingga 45 menit yang disesuaikan dengan kondisi partisipan. Pada setiap akhir sesi, peneliti dan dua orang rater (petugas panti X) menggunakan survei PANSS untuk mengevaluasi kondisi paritisipan. Dan diperoleh sebuah perubahan yang terjadi pada ketiga partisipan dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik yang ditampilkan pada gambar 1, 2, 3 dan 4. Skor yang ditampilkan pada alat ukur merupakan gambaran tingkat keparahan gejala negatif yang dimiliki oleh partisipan. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang, maka semakin parah gejala negatif yang diderita. Semakin rendah skor seseorang, maka semakin ringan gejala negatif yang diderita.
Selain itu dalam film ini juga bisa dikaitkan dengan jurnal yang berjudul “Penerapan terapi suportif dengan teknik bimbingan untuk mengurangi dorongan bunuh diri pada pasien skizofrenia” yang ditulis oleh Sulastry Pardede, karena dalam film ini Prot berusaha untuk pergi ke planet K-Pax yang dapat diasumsikan sebagai perilaku dorongan untuk bunuh diri, mengapa? Karena saat terjadi trauma tersebut di masa lalu, Prot menceburkan dirinya ke sungai. Di dalam jurnal penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain satu kasus (Single Case Design) sebagai penelitian kasus klinis. Salah satu tipe yang dari digunakan dalam penelitian ini adalah A-B-A. Subyek penelitian merupakan pasien skizofrenia dimana sesuai dengan ketentuan dari DSM-IV TR tentang skizofrenia paranoid, mengalami depresi dan gangguan kesehatan mental yakni skizofrenia, merasa tak berdaya dan putus asa, serta memandang diri kurang berguna, tidak memiliki tujuan, harapan hidup dan penerimaan diri negatif, sulit berinteraksi dengan lingkungan dan kehidupan keluarga yang tidak harmonis, berulang kali melakukan percobaan bunuh diri. Subjek berinisial S adalah seorang perempuan berusia 42 tahun, masa kecilnya dibesarkan dalam keluarga yang mapan secara finansial. Ia menyelesaikan studinya hingga ke program sarjana dan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Namun selama ia menempuh pendidikan dari sekolah dasar hingga kuliah tidak memiliki teman dekat. Pertama kali ia melakukan percobaan bunuh diri pada saat sebelum menikah dikarenakan berselisih paham dengan rekan kerjanya. Setelah menikah ia kembali melakukan percobaan bunuh diri dikarenakan sering mendapat label negatif dari suami sebagai anak yang salah asuh, kondisi ekonomi yang tidak sebaik sebelum menikah dan sering mendapat perlakuan kasar dari suami. Ia melakukan percobaan bunuh diri dengan cara minum pembasmi serangga, minum obat diluar dosis yang ditentukan oleh dokter dan melompat dari ketinggian. Hal ini dilakukannya dikarenakan adanya depresi dan gangguan mental, putus asa dan merasa tidak berdaya, kejadian negatif dalam hidup, isolasi sosial, keluarga yang mengalami gangguan, kurang memahami makna hidup dan penerimaan diri negatif. Berdasarkan intervensi yang dilakukan dalam waktu sepuluh kali pertemuan dengan subyek penelitian, maka diperolah perubahan atau prognosis yang positif pada subyek. pada pertemuan ke-5 (lima) kehilangan harapan (hopelessness) dan ketidak berdayaan (helplessness) mulai berkurang. Pertemuan ke-6 (enam) isolasi sosial berubah. Pertemuan ke-8 (delapan) depresi dan gangguan kesehatan mental, kejadian negatif dalam hidup, keluarga yang mengalami gangguan (distrubtion family) dan kurang memahami makna hidup menunjukkan perubahan. Pertemuan ke-9 (sembilan) penerimaan diri negatif berubah. Berdasarkan hasil analisa intervensi maka intervensi tersebut sebagai berikut: depresi dan gangguan mental yang dialaminya berkurang, tidak mudah putus asa, mampu menerima keberadaan dirinya, mampu bersosialisasi, mampu memperbaiki hubungan dengan keluarga, mampu mengindentifikasi tujuan hidupnya dan menerima keberadaan dirinya.
Bahkan dalam film ini juga dapat dikaitkan dengan jurnal penelitian berjudul “PENGARUH OLAHRAGA JOGGING SEBAGAI TAMBAHAN TERAPI TERHADAP PERBAIKAN GEJALA KLINIS PASIEN SKIZOFRENIA” yang ditulis oleh Myra, Wempy Thioritz, A. Jayalangkara Tanra, karena di film ini Prot juga diajak oleh Dr.Powell jalan-jalan dan berkeliling kota. Di dalam jurnal ini data diperoleh dengan anamnesa serta rekam medis, kemudian dilakukan penilaian skor PANSS pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada awal jogging, minggu kedua, minggu keempat, minggu keenam, dan minggu kedelapan setelah jogging. Analisis data utuk mengetahui pengaruh olahraga jogging sebagai tambahan terapi terhadap perbaikan gejala klinis pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan nilai PANSS, baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Walaupun demikian penurunan nilai PANSS pada kelompok perlakuan lebih besar dibanding kelompok kontrol. Pada penilaian di akhir minggu ke -2, penurunan PANSS hampir sama, jadi tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Tetapi pada minggu ke-4 penurunan PANSS kelompok perlakuan lebih besar secara bermakna dibanding kelompok kontrol. Ini bisa terjadi disebabkan karena adanya pengaruh olahraga jogging, yang meningkatkan endorfin sehingga katekolamin menurun sehingga gejala klnik menjadi berkurang, jogging yang diberikan kepada pasien sehingga pasien menjadi lebih tenang, komunikasi menjadi lebih baik, dan hubungan dengan orang lain menjadi lebih hangat. Tapi penurunan skor PANSS ini baru terjadi setelah minggu ke – 4, ini mungkin terjadi karena olahraga jogging yang dilakukan masih kurang familiar di kalangan pasien – pasien ini, sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Pada minggu ke-6 pun terjadi penurunan skor PANSS yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan pasien-pasien sudah mulai bisa menikmati olahraga jogging yang diberikan. Setelah minggu ke-8 penilaian skor PANSS terlihat menurun secara signifikan. Pada kelompok perlakuan total penurunan nilai PANSS adalah 8.00; sedangkan pada kelompok kontrol adalah 4.00. Ini menunjukkan terapi skizofrenia yang mengkombinasikan antara obat haloperidol dan rajin melakukan olahraga jogging mempunyai pengaruh perbaikan gejala klinis yang lebih baik dibandingkan obat haloperidol dan kurang rajin melakukan olahraga jogging.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Pramuka Di Era Modern

FUNGSI, PERAN, DAN MENGIDENTIFIKASI PERAN KEPEMIMPINAN DARI BERBAGAI DIMENSI

REVIEW FILM “DANCING IN THE RAIN”