FUNGSI, PERAN, DAN MENGIDENTIFIKASI PERAN KEPEMIMPINAN DARI BERBAGAI DIMENSI


KPK kel.2
Oleh : Sema Karunia 
A.      Fungsi kepemimpinan
1.       Fungsi Perencanaan
Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
a.    Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang akan dilakukan.
b.    Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan-keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta yang diketahui.
c.     Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan  dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
1) Perencanaan Tidak Tertulis, yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
2) Perencanaan Tertulis, yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur-prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi:
a)      Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami.
b)      Penggunaan sumber-sumber enam M secara tepat.
c)       Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut
2.       Fungsi Memandang ke Depan
Artinya akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan.
3.       Fungsi Pengembangan Loyalitas
Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akandapat berjalan sebagaimana mestinya.
4.       Fungsi Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang telah ditetapkan dalam rencana .
5.       Fungsi Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
6.       Fungsi Memberi Motivasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
a.    Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
b.    Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
c.     Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d.    Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan.
e.    Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.[1]

B.      Peran Kepemimpinan
1. Menciptakan visi bagi organisasinya. Dalam visi, memuat pernyataan tentang cita-cita organisasi—apa yang ingin dicapai dan akan menjadi seperti apa sebuah organisasi.
2. Menganalisa anggota timnya dan menempatkan orang yang mumpuni pada posisi yang tepat sesuai dengan kompetensinya.
3. Pemimpin harus bisa membaca potensi orang-orang yang dipimpinnya, serta mengembangkan kemampuan dan value mereka.
4. Pemimpin harus dapat menginspirasi dan memotivasi anak buahnya.
5. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya.
6. Sebagai orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam melaksanakan pekerjaannya.
7. Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
8. Seorang pemimpin harus mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar dengan senantiasa memandang ke depan dan waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

C.      Identifikasi Peran Pemimpin

1. Peranan Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Role)
Gambaran yang dihubungkan dengan peran ini yaitu status dan otoritas pemimpin, dan hal-hal yang bertautan dengan hubungan antar pribadi. Aktivitas–aktivitas yang digunakan dalam peranan ini antara lain kegiatan-kegiatan seremonial sehubungan dengan jabatan yang melekat pada pemimpin. Karena pemimpin memiliki jabatan yang tinggi, maka eksesnya pemimpin tersebut harus selalu mengadakan kontak tertentu pada pihak-pihak luar. Peran ini dibagi atas tiga peranan oleh Mintzberg sebagai perincian lebih lanjut dari peranan antar pribadi ini.
a. Peranan Sebagai Tokoh (Figurehead Role),
b. Peranan Sebagai Pemimpin (Leader Role),
c. Peranan Sebagai Penghubung (Liaison Role),

2. Peranan yang berhubungan dengan informasi (informational role)
Pemimpin melakukan hubungan-hubungan keluar untuk mendapatkan informasi dari luar organisasinya. Informasi didapatkan dan dikumpulkan oleh pemimpin perusahaan yang kemudian di bagikan kepada karyawannya. Menjadikan pemimpin sebagai pusat informasi bagi organisasinya.
a. Peranan Sebagai Pemonitor (Monitor Role),
b. Peranan Sebagai Pembagi Informasi (Disseminator Role),
c. Peranan Sebagai Juru Bicara (Spokesman),

3.Peranan pengambilan keputusan (decisional role)
Peranan yang membuat pemimpin terlibat dalam proses pembuatan strategi di dalam organisasi yang dipimpin. Proses pembuatan strategi ini secara sederhana dinamakan sebagai suatu proses yang menjadikan keputusankeputusan organisasi dibuat secara signifikan dan berhubungan. Peranan pengambilan keputusan oleh pemimpin merupakan peranan yang tidak boleh tidak harus dijalankan, lagi pula peranan ini yang membedakan antara manajer dengan pelaksana. Terdapat empat peranan pemimpin yang dikelompokkan kedalam pembuatan keputusan sebagai berikut :
a. Peranan Sebagai Wirausaha (Entrepreneur Role),
b. Peranan Sebagai Pereda Gangguan (Disturbance Handler Role),
c. Peranan Sebagai Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator Role),
d. Peranan Sebagai Penegosiasi (Negosiator Role).[2]





[1] Abdul Basyar. 2016. Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Permasalahan Sosial. Banten. Hal. 5-8
[2] Andri Setiawan & M. Djudi Mukzam. 2017. Analisis Peran Pemimpin Dalam Meningkatkan Komitmen Organisasional Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Malang, Kawi). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 50 No. 6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Pramuka Di Era Modern

REVIEW FILM “DANCING IN THE RAIN”