Leader Member Exchange
KPK kel.6
Oleh : Sema Karunia
LMX merupakan suatu hubungan yang
saling mempengaruhi antara atasan dengan bawahan, dimana atasan memberikan tipe
hubungan yang berbeda-beda terhadap bawahan-bawahannya secara individual. Teori
LMX merupakan pendekatan terhadap kepemimpinan dengan melihat hubungan antara
atasan dan bawahan. Dalam hubungan tersebut ditemukan perbedaan sikap yang
diterima bawahan dari atasannya. Perbedaan itu membentuk kelompok terpisah yang
menerangkan hubungan atasan dan bawahan yang disebut in-group dan out-group.
Proses interaksi antara atasan dan
bawahan selanjutnya akan berkembang dalam berbagai kemungkinan kualitas yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya gaya kepemimpinan yang diterapkan
atasan.
Miner (1990) menyatakan bahwa apabila
interaksi atasan-bawahan berkualitas tinggi maka seorang atasan akan
berpandangan positif terhadap bawahannya sehingga bawahannya akan merasakan
bahwa atasannya banyak memberikan dukungan dan motivasi.
In-Group
Terjalin hubungan yang berkualitas
tinggi antara atasan dan bawahan. Hal ini dapat disebabkan karena antara atasan
dan bawahan memiliki kesamaan karakteristik kepribadian dan kesamaan sikap atau
bawahan dalam kelompok ini memiliki
kompetensi yang lebih baik dibandingkan bawahan pada kelompok out-group.
Out-Group
Terjalin hubungan yang rendah.
Terdapat jarak antara atasan dengan bawahannya, sehingga hubungan yang terjadi
didasari pada formalitas dan sikap yang lebih terstruktur diantara mereka
(Graen et.al. 1996)
Skala persepsi terhadap kualitas
interaksi atasan-bawahan
1.
Kemampuan
atasan melakukan pendekatan dan bertindak luwes terhadap bawahannya.
2.
Kesediaan
atasan menggunakan kekuasaan otoritasnya untuk membantu bawahan memecahkan
masalah yang dihadapi.
3.
Kejelasan
dari harapan dan umpan balik atasan yang ditunjukkan pada bawahan.
4.
Kemampuan
bawahan mempengaruhi atasan untuk mengubah peran yang dimainkan.
5.
Kesempatan
bawahan untuk bersama-sama dengan atasan melakukan aktivitas sosial dan santai
setelah jam kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas interaksi atasan dan bawahan
1.
Ekspetasi
pengharapan, seseorang akan memiliki harapan atau ekspetasi terhadap orang
lain.
2.
Kinerja,
teori LMX didapatkan pada konsep pembentukan peran dan sosial exchange.
3.
Adanya
perasaan kesamaan dan rasa suka, faktor lain yang dianggap dominan dalam mempengaruhi
pembentukan tipe interaksi adalah kesamaan antara dua belah pihak baik dari
segi sikap, kepribadian, dan karakteristik demografi.
Kesamaan
demografi, kesamaan karakteristik indvidual dengan atasan-bawahan seperti usia,
ras, gender, tingkat pendidikan dan jabata diprediksi dapat mempengaruhi proses
interaksi.
Komentar