Pemimpin dan Kepemimpinan
Kelompok 1 KPK
PEMIMPIN
Menurut Robbert D Stuart (2002: 352) bahwa
pemimpin adalah seorang yang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi,
memberi petunjuk dan juga mampu menentukan individu untuk mencapai tujuan
organisasi. Seiring dengan itu James P. Spillane (2006: 10)
menyatakan bahwa pemimpin itu agen perubahan dengan kegiatan mempengaruhi
orang-orang lebih dari pada pengaruh orang-orang tersebut kepadanya.[1]
Pemimpin (Leader)
pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakkan sumber daya (terutama
manusia) untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Menurut Jack Welch dalam
Slater (2001 : 33), pemimpin adalah orang yang memberikan inspirasi dengan visi
yang jelas mengenai bagaimana sesuatu dapat dikerjakan dengan cara yang lebih
baik.[2]
Menurut George R.
Terry dalam Brantas (2009 : 136), ciri-ciri seorang pemimpin adalah:
1. Energi : mempunyai kekuatan mental dan fisik.
2. Stabilitas emosi : seorang pemimpin tidak boleh
berprasangka jelek, dapat mengendalikan diri, dan tidak boleh cepat marah
kepada bawahan, serta mempunyai kepercayaan diri yang cukup besar.
3. Human relationship : mempunyai
pengetahuan tentang hubungan manusia.
4. Personal motivation : keinginan menjadi
pemimpin harus besar dan dapat memotivasi diri sendiri.
5. Communication skill : mempunyai kecakapan
dalam berkomunikasi.
6. Teaching skill : mempunyai kecakapan
untuk mengajarkan, manjelaskan, dan mengembangkan bawahannya.
7. Social skill : mempunyai keahlian
di bidang sosial, ia suka menolong, suka jika bawahannya maju, peramah, dan
luwes dalam bergaul.
8. Technical competent : mempunyai kecakapan menganalisis,
merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, menyusun konsep, dan
mengambil keputusan.[3]
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah menunjukkan
proses kegiatan seseorang dalam pemimpin, membina, membimbing, mempengaruhi dan
mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. Menurut Miftah
Thoha, Kepemimpinan adalah : kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain
atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik secara perorangan atau kelompok.
Sedangkan menurut, Soerjono Soekamto, Kepemimpinan adalah: “Kemampuan dari
seseorang pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang lain (orang yang
dipimpin atau pengikutya) sehingga orang lain tersebut bertingkah laku
sebagaimana yang dikehandaki oleh pemimpin.”[4]
Robbins (2003 : 40)
menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan. Sementara Stoner (1996 :
161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.
1. Kepemimpinan melibatkan orang lain–bawahan atau
pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, akan
membantu dalam menentukan status atau kedudukan pemimpin dan membuat proses
kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua mutu atau kualitas
kepemimpinan dari seorang manajer menjadi tidak relevan.
2. Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang
tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin biasanya mempunyai
kekuasaan yang lebih besar dan mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai
kegiatan dari anggota organisasi.
3. Kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah laku pengikut dengan berbagai cara.
Pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan “apa” yang harus dilakukan,
tetapi juga dapat mempengaruhi “bagaimana” bawahan akan melaksanakan
perintahnya.
Kepemimpinan adalah
mengenai “nilai”. Seorang pemimpin harus memperhatikan komponen moral dalam melaksanakan
kepemimpinannya. Pemimpin harus dapat menjadi contoh atau guru etika bagi para
bawahan atau pengikutnya.[5]
Kartono (1988 : 31) menyatakan bahwa untuk
menjadi pemimpin harus mempunyai :
1.
Kekuasaan,
yaitu kekuatan, otoritas, legalitas, yang memberi wewenang kepada pemimpin
untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
2.
Kewibawaan,
yaitu kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga mampu mengatur orang lain
untuk patuh pada pemimpin dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
3. Kemampuan, yaitu segala daya, kesanggupan,
kekuatan dan kecakapan ketrampilan teknis ataupun sosial yang dianggap melebihi
kemampuan angota biasa.
[1] Irawaty A. Kahar, “Konsep
Kepemimpinan Dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) Pada
Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan
Informasi, Vol. 4, No.1, Juni 2008.
[2] Anung Pramudyo,
“Implementasi Manajemen Kepemimpinan Dalam Pencapaian Tujuan Organisasi”, JBMA,
Vol. 1, No.2, Februari 2013.
[3] Ibid
[4] Wahyu Bhudianto,
“Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan”, Jurnal Transformasi Volume 1, No.
27, Tahun 2015. Halaman 1-47
[5] Log.cit
Komentar