FUNGSI, PERAN, DAN MENGIDENTIFIKASI PERAN KEPEMIMPINAN DARI BERBAGAI DIMENSI
A.
Fungsi kepemimpinan
1.
Fungsi Perencanaan
Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
a. Perencanaan merupakan hasil
pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang akan
dilakukan.
b. Perencanaan berarti pemikiran
jauh ke depan disertai keputusan-keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta
yang diketahui.
c. Perencanaan berarti proyeksi
atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan
dicapai. Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
1) Perencanaan Tidak Tertulis, yang akan digunakan
dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus
menerus.
2) Perencanaan Tertulis, yang akan digunakan untuk
menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan
penentukan prosedur-prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan
berisi:
a) Maksud dan tujuan yang tetap
dan dapat dipahami.
b) Penggunaan sumber-sumber
enam M secara tepat.
c) Cara dan prosedur untuk
mencapai tujuan tersebut
2.
Fungsi Memandang ke
Depan
Artinya akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah
yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan.
3.
Fungsi Pengembangan
Loyalitas
Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi
teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang
menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akandapat berjalan sebagaimana
mestinya.
4.
Fungsi Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera diketemukan,
untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang
telah ditetapkan dalam rencana .
5.
Fungsi Mengambil
Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah
dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu,
kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis
dan lain sebagainya.
6.
Fungsi Memberi
Motivasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:
a. Yang menjadi dasar utama dalam
efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan
penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan.
b. Efektivitas kepemimpinan
tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang.
c. Efektivitas kepemimpinan
menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d. Perilaku seseorang tidak
terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan.
e. Kehidupan organisasi yang
dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara
berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.[1]
B.
Peran Kepemimpinan
1. Menciptakan
visi bagi organisasinya. Dalam visi, memuat pernyataan tentang cita-cita
organisasi—apa yang ingin dicapai dan akan menjadi seperti apa sebuah
organisasi.
2. Menganalisa
anggota timnya dan menempatkan orang yang mumpuni pada posisi yang tepat sesuai
dengan kompetensinya.
3. Pemimpin
harus bisa membaca potensi orang-orang yang dipimpinnya, serta mengembangkan
kemampuan dan value mereka.
4. Pemimpin
harus dapat menginspirasi dan memotivasi anak buahnya.
5. Di
lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap
anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga
merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang
setimpal dengan kesalahannya.
6. Sebagai
orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih baik
dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan
yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam
melaksanakan pekerjaannya.
7. Seorang
pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi
diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
8. Seorang
pemimpin harus mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil
maupun yang besar dengan senantiasa memandang ke depan dan waspada terhadap
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
C.
Identifikasi Peran
Pemimpin
1. Peranan
Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Role)
Gambaran yang dihubungkan dengan peran ini
yaitu status dan otoritas pemimpin, dan hal-hal yang bertautan dengan hubungan
antar pribadi. Aktivitas–aktivitas yang digunakan dalam peranan ini antara lain
kegiatan-kegiatan seremonial sehubungan dengan jabatan yang melekat pada
pemimpin. Karena pemimpin memiliki jabatan yang tinggi, maka eksesnya pemimpin
tersebut harus selalu mengadakan kontak tertentu pada pihak-pihak luar. Peran
ini dibagi atas tiga peranan oleh Mintzberg sebagai perincian lebih lanjut dari
peranan antar pribadi ini.
a. Peranan
Sebagai Tokoh (Figurehead Role),
b. Peranan
Sebagai Pemimpin (Leader Role),
c. Peranan
Sebagai Penghubung (Liaison Role),
2. Peranan
yang berhubungan dengan informasi (informational role)
Pemimpin melakukan hubungan-hubungan keluar
untuk mendapatkan informasi dari luar organisasinya. Informasi didapatkan dan
dikumpulkan oleh pemimpin perusahaan yang kemudian di bagikan kepada
karyawannya. Menjadikan pemimpin sebagai pusat informasi bagi organisasinya.
a. Peranan
Sebagai Pemonitor (Monitor Role),
b. Peranan
Sebagai Pembagi Informasi (Disseminator Role),
c. Peranan
Sebagai Juru Bicara (Spokesman),
3.Peranan
pengambilan keputusan (decisional role)
Peranan yang membuat pemimpin terlibat
dalam proses pembuatan strategi di dalam organisasi yang dipimpin. Proses
pembuatan strategi ini secara sederhana dinamakan sebagai suatu proses yang
menjadikan keputusankeputusan organisasi dibuat secara signifikan dan
berhubungan. Peranan pengambilan keputusan oleh pemimpin merupakan peranan yang
tidak boleh tidak harus dijalankan, lagi pula peranan ini yang membedakan
antara manajer dengan pelaksana. Terdapat empat peranan pemimpin yang
dikelompokkan kedalam pembuatan keputusan sebagai berikut :
a. Peranan
Sebagai Wirausaha (Entrepreneur Role),
b. Peranan
Sebagai Pereda Gangguan (Disturbance Handler Role),
c. Peranan
Sebagai Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator Role),
[2] Andri
Setiawan & M. Djudi Mukzam. 2017. Analisis Peran Pemimpin Dalam
Meningkatkan Komitmen Organisasional Karyawan (Studi pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Kantor Cabang Malang, Kawi). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB). Vol. 50 No. 6
Komentar