MACAM-MACAM KEPEMIMPINAN PEMIMPIN TERHADAP BAWAHAN DALAM HUBUNGAN SOSIAL

KPK Kel.5
Oleh : Sema Karunia


A.    Kepemimpinan Strategik
Kepemimpinan Strategik (Strategic leadership) adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan membayangkan masa depan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategis dan bekerja dengan orang lain untu kmelakukan perubahan yang akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi di masa depan.
Kepemimpinan strategik juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dimana faktor eksternal akan memberikan pola dan tipe kepemimpinan. Faktor eksternal, meliputi regulasi, kebijakan pesaing dan sebagainya, merupakan referensi manajemen agar fleksibel dalam menjalankan kepentingannya.
Di dalam kepemimpinan ada tiga unsur yang saling berkaitan yaitu adanya unsur manusia, unsur sarana dan unsur tujuan. Dan untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pengetahuan dan ketrampilan dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalamannya dalam praktek selama menjadi pemimpin.

B.     Kepemimpinan dalam Perubahan
Banyak orang yang meragukan bahwa perubahan akan menjadi lebih baik, hidup di era perubahan dipandang sebagai penting jika memang organisasi dan umat manusia ingin bertahan hidup Itulah pentingnya sekarang perubahan dilihat sebagai tanggung jawab utama dari orang-orang yang memimpin organisasi, sebagai kebangkitan pemimpin.
Berdasarkan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda dan cara pandang terhadap perubahan yang tidak sama pula, maka akan menimbulkan sikap perilaku yang tidak sama pula terhadap perubahan, padahal setiap perubahan menuntut untuk penyesuaian diri, sedangkan umumnya para karyawan lebih menyenangi cara kerja yang selama ini telah mereka lakukan, sehingga ketika pimpinan melaksanakan perubahan harus dapat memahami seberapa jauh kesiapan karyawan, mengetahui sumber-sumber yang dapat mempengaruhi penolakan perubahan, sehingga dapat mengatasinya agar perubahan dapat mencapai tujuan organisasi secara optimal. Perubahan lingkungan (environmental change) akan mengakibatkan tekanan pada organisasi untuk melakukan perubahan organisasional (organizational change).
Hambatan-hambatan dalam perubahan
1.      Kendala-kendala sistem keorganisasian dan kekuasaan,
2.      Perbedaan-perbedaan dalam orientasi fungsional dan struktur organisasi yang mekanistik,
3.      Kultur organisasi,
4.      Norma kelompok,
5.      Pemikiran kelompok (group think) dan kendala-kendala individual, seperti ketidaksiapan yang mengakibatkan rasa ketidakpastian, kekhawatiran, dan ketidakamanan.
Kepemimpinan yang diperlukan dalam perubahan
Pemimpin perubahan juga harus visioner karena ia harus sanggup melihat cukup jauh ke depan ke arah mana organisasi harus bergerak. Kotter (1990) menyebutkan bahwa memimpin perubahan harus dimulai dengan menetapkan arah setelah mengembangkan suatu visi tentang masa depan, dan kemudian menyatukan langkah orang-orang dengan mengomunikasikan penglihatannya dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Semua itu dilakukan tanpa harus bersikap otoriter. Namun, meskipun ia mengundang partisipasi pemikiran dari anggota, tongkat kepemimpinan tetaplah berada di tangannya.

C.    Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner mengajarkan budaya meningkatkan kinerja dalam menyongsong kemajuan yang dapat direalisasikan dengan penuh rasa optimistis meskipun banyak mendapatkan berbagai macam kendala dan hambatan yang berat. Kepemimpinan visioner memotivasi dan memberikan dorongan dan keberanian dalam menghadapi berbagai macam dan bentuk resiko yang harus dihadapi. Seorang pemimpin visioner harus berani menghadapi berbagai macam bentuk permasalahan dan mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang sedang dihadapi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Pramuka Di Era Modern

FUNGSI, PERAN, DAN MENGIDENTIFIKASI PERAN KEPEMIMPINAN DARI BERBAGAI DIMENSI

REVIEW FILM “DANCING IN THE RAIN”